PERCOBAAN
I
KARBOHIDRAT
I.
Tujuan
1.) Membedakan antara gula pereduksi dan non pereduksi.
2.) Membedakan antara disakarida yang mempunyai kumpulan
aldehid (hemiasetal) beda dan tidak.
II. Dasar teori
Karbohidrat sangat akrab dengan
kehidupan manusia. Karena ia adalah sumber energi utama manusia. Contoh makanan
sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras,
kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah
polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia
juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai
oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat
para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Penting bagi kita untuk
lebih banyak mengetahui tentang karbohidrat beserta reaksi-reaksinya, karena ia
sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya (Willbraham, 1992).
Selain
karbohidrat, nutrien yang dapat menghasilkan energi adalah protein dan lemak.
Namun jika protein dan lemak dijadikan sebagai sumber energi, maka
penggunaannya sangat tidak efisien. Hal tersebut disebabkan oleh protein
merupakan nutrien yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan lemak sebagai
bahan bakar di dalam proses metabolisme tubuh. Oleh karena itu sebagian besar
energi yang diserap tubuh adalah energi yang berasal dari karbohidrat. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka sangat penting dalam melakukan pengujian terhadap
bahan pakan untuk mengetahui kandungan nutriennya sehingga penggunaan sumber
energi dapat diperoleh dari bahan pakan yang sesuai (Sudarmo, 2006).
Warna
merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α
naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif
adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden 1986).
Menurut
kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai berikut :
a. Monosakarida
a. Monosakarida
Monosakarida
adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan
letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa.
Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi :triosa , tetrosa, dll.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi
senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion
cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa
pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk
mareduksi.Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan
reaktif (Willbraham, 1992).
Sedangkan
gula non reduksi adalah senyawa gula yang gugus karbonilna berikatan dengan
senyawa monosakarida lain sehingga tidak bebas lagi, Misalnya : sukrosa.
Sedangkan jumlah keseluruhan gula reduksi dan gula non reduksi adalah gula
total. Pada keadaan asam encer, monosakarida bersifat relatif stabil dan pada
penambahan asam kuat akan terhidrasi menjadi furfural atau
hidroksimetilfurfural. Pada penambahan alkali encer monosakarida dapat
mengalami isomerasi atau terbentuk senyawa yang lebih pendek D-manosa dan
D-1-fruktosa. Sedang pada penambahan alkali kuat enediol dapat berubah menjadi
formaldehid atau pentosa (Winarno, 1992).
b. Disakarida
Tersusun
oleh dua molekul monosakarida. Jika jumlahnya lebih dari dua disebut
oligosakarida ( terdiri dari 2-10 monomer gula ). Ikatan antara dua molekul
monosakarida disebut ikatan glikosidik yang terbentuk dari gugus hidroksil dari
atom C nomer 1 yang juga disebut karbon nomerik dengan gugus hidroksil pada
molekul gula yang lain. Ada tidaknya molekul gula yang bersifat reduktif
tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak
pada atom C nomer 1 sedangkan pada fruktosa teeletak pada atom C nomer 2.
Sukrosa tidak mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus
reaktifnya sudah saling berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus
hidroksil bebas pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif
(Winarno, 1992).
c. Polisakarida
Polisakarida
adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan
menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan
disakarida mempunyai rasa manis , sehingga disebut dengan "gula".
Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida
tidk terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh
indera pengecap dalam lidah (Sudarmadji, 1996).
Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam pati
tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus
atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas, yaitu:
a.
Amilosa, merupakan fraksi yang terlarut dalam air panas
yang mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-1,4-D-glukosa.
b. Amilopektin, merupakan fraksi yang tidak larut
dalam air panas dan mempunyai struktur bercabang dengan ikatan α-1,6-D-glukosa.
(Winarno, 2002)
(Winarno, 2002)
Peranan
perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat dalam serealia, contohnya beras.
Semakin kecil kandungan amilosanya atau semakin tinggi amilopektinnya maka
semakin lekat nasi tersebut (Winarno, 2002).
Pati
mempunyai sifat tidak larut dalam air, dengan larutan iodin memberikan warna
biru. Bentuk mikroskopis granula menandakan sumber patinya. Konstituen utama
pati adalah amilosa (15–20%) yang mempunyai struktur heliks tak bercabang dan
memberikan warna biru dengan iodin serta dengan jelas cenderung mengadakan
retrodegradasi dan amilopektin (80–85%) yang tersusun dari rantai bercabang dan
hanya memberikan warna merah dengan iodin karena tidak terbentuk helix serta
sedikit cenderung mengadakan retrodegradasi (Muljohardjo, 1987).
Uji Karbohidrat:
1. Uji
Molisch
Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang
terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi
asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji ini bukan uji spesifik untuk
karbohidrat, walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang
diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Terbentuknya cincin ungu menyatakan
reaksi positif.
2. Uji Benedict
Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula
yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang
berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah
bata (Cu2O). Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH
laktol adalah OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan karbohidrat
sebagai gula pereduksi atau bukan.
3. Uji
Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan
disakarida. Pada percobaan ini, karbohidrat direduksi pada suasana asam.
Disakarida juga akan memberikan hasil positif bila didihkan cukup lama hingga
terjadi hidrolisis.
4. Uji
Seliwanoff
Reaksi ini spesifik untuk ketosa. Dasarnya adalah perubahan fruktosa oleh
asam panas menjadi levulinat dan hidroksimetilfurfural yang selanjutnya
berkondensasi dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah.
5. Uji
Tollens
Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa
yang membedakannya dengan heksosa.
(Willbraham,
1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar